welcome


widgeo.net

Rabu, 30 November 2011

7 Perang yang Terjadi Di Indonesia

1. Perang Paderi(1803-1838)
    Peristiwa ini berawal dari gerakan Paderi untuk memurnikan ajaran Islam di wilayah Minangkabau,Sumbar. Perang ini dikenal dengan nama perang Paderi karena merupakan perang antara kaum Paderi/kaum agama melawan kaum Hitam/kaum adat dan Belanda.Tokoh - tokoh pendukung perang Paderi yaitu Tuanku Nan Renceh,Tuanku Kota Tua, Tuanku Mensiangan,Tuanku Pasaman,Tuanku Tambusi,dll.
    Perang ini terbagi menjadi III tahap,tahap I (1803-1821) Tahap II (1822-1832) Tahap III (1832-1838)

2. Perang Maluku(1817)
    Pada tahun 1817, Belanda sudah tidak mau menyokong dan memerhatikan Gereja Protestan dan Sekolah2 Protestan, dan akhirnya Pada tanggal 15 Mei 1817,Pasukan Pattimura mengadakan penyerangan ke benteng Duursteede.Dalam penyerangan tersebut, Benteng Duurstede dapat diduduki oleh Pattimura dan pasukannya.
    Dan pada tanggal 11 November 1817 tepatnya pada pukul 07.00,Pattimura pun di hukum gantung di depan rakyatnya.

3. Perang Bone(1824)
    Pada saat sebelum Perang Diponegoro meletus, terjadi kekalutan di Istana Yogyakarta. Ketegangan mulai timbul setelah Sultan Hamengkubuwono II memecat dan menggeser pegawai istana dan bupati-bupati yang dahulu dipilih oleh Sultan Hamengkubuwono I.

4. Perang Diponegoro(1825-1830)
    Pada saat sebelum Perang Diponegoro meletus, terjadi kekalutan di Istana Yogyakarta. Ketegangan mulai timbul ketika Sultan Hamengku Buwono II memecat dan menggeser pegawai-pegawai dan Bupati-bupati yang tadinya dipilih oleh Sultan Hamengku Buwono I.
    Kekacauan dalam Istana semakin besar ketika mulai ada campur tangan dari pihak Belanda. Tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Belanda menimbulkan kebencian rakyat. Kondisi ini memuncak menjadi perlawanan menentang Belanda.
    Berikut sebab-sebab umum perlawanan Diponegoro  :
1) Kekuasaan raja Mataram semakin lemah, wilayahnya dipecah-pecah
2) Belanda ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan dan pengangkatan raja pengganti
3) Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh Belanda.
4) Adat Istiadat keraton menjadi rusak dan kehidupan beragama menjadi merosot.
5) Penderitaan rakyat yang berkepanjangan sebagai akibat dari berbagai macam pajak.

5.  Perang Bali(1844)
     Pada tahun 1844, sebuah kapal dagang Belanda kandas di daerah Prancak(daerah Jembara), yang saat itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Buleleng.Kerajaan-kerajaan di Bali termasuk Buleleng pada saat itu memberlakukan hak tawan karang. Dengan demikian, kapal dagang belanda tersebut menjadi hak kerajaan Buleleng. Pemerintah kolonial Belanda memprotes raja Buleleng yang dianggap merampas kapal Belanda,namaun tidak dihiraukan,insiden inilah yang memicu terjadinya perang Bali,atau Perang Jagaraga.

6.  Perang Banjar(1859-1905)
    Campur tangan pemerintah Belanda dalam urusan pergantian kekuasaan di Banjar merupakan biang perpecahan.Sewaktu Sultan Adam Al Washikbillah menduduki tahta kerajaan Banjar(1825-1857),putra mahkota yang bernama Sultan Muda Abdurakhman meninggal dunia.Dengan demikian calon berikutnya adalah putra Sultan Muda Abdurakhman atau cucu Sultan Adam.Yang menjadi masalah adalah cucu Sultan Adam dari putra mahkota ada dua orang,yaitu Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Tamjid.
    Sultan Adam cenderung untuk memilih Pangeran Hidayatullah. Alasannya memiliki perangi yang baik, taat beragama, luas pengetahuannya,dan disukai rakyatnya.Sebaliknya Sultan Tamjid memiliki pribadi yang kurang baik,pengetahuannya kurang,kurang taat beragama,dan kurang disukai oleh rakyat.Pangeran Tamjid inilah yang dekat dan dijagokan oleh Belanda.Belanda menekan Sultan Adam dan mengancam supaya mengangkat Sutan Tamjid.
    Dimana-mana timbul suara ketidakpuasan terhadap Sultan Tamjidillah II (gelar Sutan Tamjid setelah naik tahta) dan kebencian rakyat terhadap Belanda,lama-lama berubah menjadi suatu bentuk perlawanan yang terjadi dimana-mana Perlawanan tersebut di pimpin oleh seorang figur yang didambakan rakyat,yaitu Pangeran Antasari.
7.  Perang Tapanuli(1878-1907)
    Pada tahun 1878 Belanda mulai dengan gerakan militernya menyerang daerah Tapanuli,sehingga meletus perang Tapanuli dari tahun 1878 sampai 1907.Berikut sebab-sebab terjadinya Perang Batak atau Perang Tapanuli :
 1.Raja Sisingamangaraja XII menentang dan menolak daerah kekuasaanya di Tapanuli Selatan di kuasai Belanda.
 2.Belanda ingin mewujudkan Pax Netherlandica (menguasai seluruh Hindia Belanda).

Sekian,semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar: