welcome


widgeo.net

Rabu, 22 Februari 2012

Dongeng Motivasi

MALANG ATAU BERUNTUNG,...

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putranya.mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa.Pada suatu hari , kuda pak tani tersebut menghilang,lari begitu saja dari kandang menuju hutan.

orang-orang di kampung yang mendengar berita itupun berkata :
"Wahai Pak Tani,sungguh Malang nasibmu!"

Pak tani hanya menjawab,"Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."

Keesokan harinya,ternyata kuda Pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan.

Segera,ladang Pak Tani yang tidak seberapa luasnya dipenuhi 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa.Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni koleksi kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata :

"Wahai Pak Tani , sungguh beruntung nasibmu!"

Pak Tani hanya menjawab,"Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."

Keesokan harinya,anak Pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakkan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat,sehingga pemuda itu jatuh dan patah kakinya.

Orang- orang di kampung yang melihat peristiwa itupun berkata :
"Wahai Pak Tani,sungguh Malang nasibmu!"

Pak Tani hanya menjawab,"Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."

Pemuda itupun terbaring dengan kaki yang terbalut untuk menyembuhkan patah kakinya. perlu waktu lama hingga tulangnya yang patah akan kembali baik.Keesokan harinya,datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu.

Dan memerintahkan seluruh Pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung,kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra mereka untuk bertempur, dan berkata : "Wahai Pak Tani , sungguh beruntung nasibmu!".

Pak Tani hanya menjawab,"Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."
Kisah di atas mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut non-judgement(menghakimi). Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang di skenario oleh Sang Maha Sutradara. Apa- apa yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan". maka orang-orang seperti pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung","sial",dsb.

karena ,siapalah kita ini menghakimi kejadian yang sungguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya.

Seorang karyawan yang dipecat dari suatu perusahaan,bisa jadi bukan suatu "kesialan",manakala ternyata status Job-Less nya telah memecut dan membuka jalan bagi dirinya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain.Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian-kejadian Juara Kelas,Tidak naik kelas,Terpilih Menjadi Siswa Teladan dan apapun namanya itu...
Karena... sungguh kita tak tahu apa yang ada di balik peristiwa itu.

"Hadapi badai kehidupan sebesar apapun,Allah SWT tahu kemampuan kita.
Kapal hebat diciptakan bukan hanya untuk di sandarkan di dermaga saja."




saya Iqbal Hasbi, dan inilah blog saya...

Tidak ada komentar: